Senin, 02 April 2012

Turis Justru Melonjak ke Bali


       Arus kedatangan turis ke Bali tampaknya tak terpengaruh oleh aksi demo penolakan kenaikan harga BBM yang marak di tanah air. Kedatangan turis lewat Bandara Ngurah Rai, Denpasar, malah melonjak.
       "Turis mancanegara tak terpengaruh dengan maraknya demo penolakan BBM. Apalagi di Bali, aksi itu tidak begitu terlihat. Bahkan di kawasan sekitar bandara aksi itu malah tidak ada. Data pada kami memperlihatkan turis malah cenderung melonjak jumlahnya. Naik sekitar 15 persen. Pada kondisi normal, sehari rata-rata 35.000 orang," jelas General Manager Bandara Ngurah Rai, Purwanto, SE, MM, didampingi Kepala Humas PT Angkasa Pura I Merpin Butar-butar.

Menyambut kedatangan turis.(agus w)

General Manager Bandara Ngurah Rai, Purwanto, SE, MM, didampingi Kepala Humas PT Angkasa Pura I Merpin Butar-butar.
            Turis Australia menduduki peringkat pertama kedatangan pelancong asal mancanegara, disusul China, Taiwan, Jepang, Rusia dan negara-negara Eropa lainnya. Untuk turis Australia bahkan sama sekali tak terpengaruh walau misalnya di Indonesia terjadi hal-hal luar biasa, termasuk bom Bali.
            Pelancong dari Negri Kanguru tersebut bahkan seperti tak peduli walau terkadang pemerintahnya mengeluarkan travel warning atau travel ban. Mereka menganggap datang ke Bali seperti sebuah ritual wajib. Datang, plesir dan berbelanja ke Bali menjadi semacam gaya hidup.
            Selain turis mancanegara, Purwanto mengungkapkan juga ada kecenderungan terus menaiknya jumlah turis domestik. Kalangan guide (pemandu wisata) di Bali menganggap lonjakan ini menjadi tambahan rezeki tersendiri, apalagi  turis domestik terkenal rajin berbelanja.
            Pada tahun 2011, jumlah penumpang yang datang lewat Bandara Ngurah rai mencapai sekitar 11 juta orang. Sebanyak 6 juta di antaranya merupakan turis mancanegara. “Dengan kecenderungan naiknya turis mancanegara dan domestik maka bisa jadi jumlah penumpang yang kami layani bisa 12 juta orang,” jelasnya.
PENGEMBANGAN BANDARA
            Prediksi itu berbasis kepada fakta bahwa nyaris seluruh pesawat yang datang dan pergi di Bandara Ngurah Rais mengangkut penumpang sesuai kursi tersedia. “Karena terus melonjaknya kedatangan traffic pesawat, penumpang dan kargo, maka manajemen PT Angkasa Pura I terus menggenjot proyek perluasan bandara sehingga mampu melayani 24 juta penumpang per tahun,” jelasnya.(agus wahyudin).
                                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar