Rabu, 28 Maret 2012

Eep Hidayat Akhirnya Temani Mochtar Mohamad di Penjara Sukamiskin

DUA kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang juga kepala daerah, akhirnya mendekam di penjara. Gara-gara terserimpet kasus korupsi, harus hidup bertahun-tahun di balik terali besi. 
                Paling anyar, Bupati Subang nonaktif Eep Hidayat resmi ditahan di Lapas Sukamiskin Bandung, Rabu (28/3/2012) dinihari. Eep Hidayat dieksekusi tim Kejati Jabar. Tidak ada perlawanan saat 14 orang eksekutor datang ke rumahnya di Jalan Sompi, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Subang. Dia langsung membawanya ke Bandung.
       Kejati Jabar sebelumnya gagal mengeksekusi Eep Hidayat, Senin (26/3/2012). Pada panggilan pertama, Eep tak datang ke Kejati Jabar. Eep dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung (MA) terkait korupsi Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (BP PBB) Pemkab Subang 2005-2008. Dia harus mendekam di penjara selama lima tahun. Eep juga didenda Rp200 juta dan wajib mengembalikan uang negara Rp2,548 miliar.
         Tujuh hari sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi  menjebloskan Mochtar Mohamad ke penjara Sukamiskin Rabu malam ini 21 Maret 2012. Wali Kota non aktif Bekasi itu dieksekusi sesuai kasasi MA yang menghukum Mochtar karena kasus korupsi APBD dengan pidana penjara selama 6 tahun.
          Selain merupakan kader PDIP, menduduki posisi orang nomor satu di dua daerah di Jawa Barat, dan sama-sama dijebloskan ke penjara Sukamiskin, Bandung, kasus keduanya menyedot perhatian publik  juga karena mendapat vonis bebas dari Pengadilan Tipikor Bandung.
                 VONIS BEBAS
        Setelah mendapat vonis bebas tersebut, keduanya kontan menggeber berbagai aksi agar segera bisa diaktifkan kembali menjadi kepala daerah. Bukan cuma itu, keduanya juga milik ambisi politik. Eep ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat, sedangkan Mochtar ingin kembali kali kedua menjadi Walikota Bekasi. Ambisi itu dikandaskan vonis MA.
         Tak tahulah apakah keduanya rajin kontan cium pipi kanan dan cium pipi kirim (cipika-cipiki) ketika kali bertemu di penjara. Juga entahlah apakah keduanya juga rajin ngobrol untuk membahas keputusan PDIP untuk ikut demo menolak kenaikan harga BBM.(agus wahyudin).

               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar