Senin, 13 Februari 2012

Ganti Nama Biar Bermakna

            Apalah arti sebuah nama, begitu fatwa William Shakespeare (1564-1616) dalam drama Romeo & Juliet. Dari pernyataan itu, dapat ditangkap kesan bahwa nama bukan urusan penting yang harus dipikirkan, diterjemahkan atau ditelusuri kekuatannya. Bisa jadi tak bermakna apa-apa, atau bahkan tak berpengaruh sedikitpun. Tetapi itu Shakespeare. Kita bukan dia. Lagipula kita tahu bahwa sampai menemui ajal, Shakespeare nggak pernah mengganti nama, misalnya, menjadi Tukidi, Sumino ato Gogon. Artinya, Shakespeare juga menikmati nama yang dikasih orangtuanya sendiri. Dengan nama itu malah dia menjadi orang ngetop. 
             Banyak  yang bernama bagus, bahkan terkesan alim, malah menjadi penjahat atau terjerumus menjadi manusia dzalim. Bangor plus nggak punya niat insyaf. Tapi juga banyak yang punya nama terkesan asal-asalan, justru baik hati, tidak sombong, rajin menolong kawan dan sebagainya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar