Kamis, 01 Maret 2012

Rakyat Hakimi Koruptor!

LEMAHNYA penegakan hukum, mengganasnya korupsi, mafia peradilan dan penjara, dan bersekongkolnya penguasa dan wakil rakyat menggarong uang negara menjadi pemicu rakyat frustasi. Mereka marah.
    Aksi Deddy Sugarda, 44, membacok mantan jaksa di Kejaksaan Negeri Cibinong, Bogor, Sistoyo, menjadi representasi kemarahan itu. Dia bahkan pernah berencana membacok jaksa yang menangani kasus mafia pajak Gayus Tambunan, Cirus Sinaga.
    Namun karena kasus Cirus Sinaga sudah diputus, Deddy mengurungkan niatnya dan diarahkan ke Sistoyo. Cirus merupakan jaksa yang menangani kasus Gayus Tambunan terkait pajak yang diadili di Pengadilan Negeri Tangerang. Cirus didakwa menghilangkan pasal korupsi dalam perkara Gayus.
    “Dari keterangan tersangka, rencananya dia mau bacok Cirus Sinaga. Tapi karena kasus Cirus sudah diputus, ya jaksa Sistoyo yang jadi sasaran,” ungkap kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Endang Sri Wahyu Utami, Rabu (29/2/2012).

    SONDANG
    Sebelumnya Sondang melakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara pada Rabu (7/12) pukul 17.30 WIB. Akibatnya, Sondang yang mengalami luka bakar sangat parah, hingga 98 persen.
    Setelah bertahan hidup selama 72 jam, Sabtu (10/12) sekitar pukul 17.50 Wib, Sondang meninggal dunia. Aksi ini merupakan puncak dari kekesalan mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) tersebut terhadap kondisi bangsa ini, antara merajalelanya korupsi.
SILET DAHI
    Aksi protes terhadap carut-marutnya bangsa ini juga diperlihatkan Arifin Wardiyanto, 54. Bermodal cutter dan rantai yang dibeli di pinggir jalan, dia menyelet dahi di depan gedung KPK, Kamis (15/9/2011) siang. Tangan kanan pegang cuttter dan kakinya pun ia rantai sendiri. Dia menuntut pemberantasan korupsi.
    Arifin yang tinggal di Perumahan Kartindah, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, menuju Bandara Adisutijpto,Yogyakarta menyilet dahinya sambil berorasi sendirian. "Butuh darah untuk melakukan revolusi nyata. Dibutuhkan darah, tak hanya koar-koar!" teriaknya.
    Kalau hukum terus loyo dan penegak hukum impoten maka sejarah tinggal menunggu waktu menuliskan kisah soal rakyat menghakimi sendiri para koruptor, termasuk aparat penegak hukum yang korup.

Salam, Agus Wahyudin
Email: h.aguswahyudin@gmail.com
Pin BBM 2166443E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar