Kalau maju lagi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo tampaknya bakal dikeroyok. Setidaknya sudah ada pasangan independen Faisal Basri-Biem Benyamin Hendardji Supandji dan Achmad Riza Patria yang bakal maju di pemilukada yang akan digelar 11 Juli 2012 itu.
Memang dari jalur partai belum kelihatan. Resminya parpol mendaftarkan calon gubernur dan wakilnya ke KPU DKI Jakarta pada 13-18 Maret 2012. Meski demikian, sudah ada sejumlah nama yang menyatakan mencalonkan diri. Sebut saja Gubernur Sumatera Selatan Alex Noredin, yang juga merupakan kader Partai Golkar, dan anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Amanat Nasional (PAN) Wanda Hamidah.
Partai Keadilan Sejahtera (KPS) tampaknya sudah kuat untuk menjagokan Triwisaksana sebagai calon gubernur. Dalam deal politik nanti apakah Triwisaksana nanti bisa jadi jadi posisinya bergeser menjadi calon orang nomor dua atau wakil gubernur karena ada keinginan dari sejumlah pihak agar Trwisaksana mendampingi Fauzi Bowo.
Bila mengacu kepada fatsun politik, semestinya Partai Demokrat mencalonkan Fauzi Bowo sebagai calon gubernur. Dengan posisi sebagai anggota dewan pembina DPP adalah elok bila partai besutan SBY tersebut memberikan kesempatan kadernya yang juga pengurus partai untuk maju. Apalagi, Fauzi berani pindah dari Partai Golkar dan memilih ke Demokrat.
Kalaupun ternyata Partai Demokrat ternyata mencalonkan orang lain, maka masih ada PDIP yang bisa dipakai sebagai kendaraan bagi Fauzi Bowo. Kita ketahui, PDIP sampai sejauh ini PDIP masih bungkam. Aspirasi untuk mencalonkan Walikota Solo Jokowi masih sebatas wacana.
Dengan fakta tadi maka setidaknya ada empat pasangan yang akan bersaing. Dengan demikian, Fauzi akan berhadapan dengan minimal tiga kompetitor. Banyaknya pesaing ini memiliki dimensi positif dan negatif bagi Fauzi Bowo.
Satu sisi, dengan posisi sebagai incumbent, Fauzi Bowo memiliki supporting birokrasi dan infrastruktur ekonomi dan politik yang kuat sehingga relatif mudah menumbangkan tiga kompetitor, yang tentu saja di antara mereka juga mesti bersaing dan berjuang keras meraih suara.
Pada sisi lain, banyaknya peserta berpotensi suara terpecah sehingga pemilukada terancam dua putaran. Ketika dua putaran, dan Fauzi salah satu di antaranya, maka suara kompetitor terakumulasi. Bila itu terjadi, maka ancaman kalah menghadang Fauzi.
NILAI LEBIH
Lalu bagaimana peluang seluruh calon gubernur? Untuk mengukur sampai sejauh mana kualitas dan kuantitas semua calon dalam konteks benefit buat warga Jakarta memang teramat sulit. Karena hanya Fauzi Bowo yang sudah terlihat kualitas dan kuantitasnya bekerja untuk Jakarta.
Yang tim sukses Fauzi Bowo bisa menjual nilai lebih Bang Foke memimpin Jakarta antara lain menuntaskan proyek Banjir Kanal Timur sehingga sebagian wilayah Jakarta Utara dan Timur bebas dari banjir, mulai mengerjakan proyek kereta bawah tanah (subway) di koridor Lebak Bulus - Kota, dan melarang operasional truk berat melintasi tol dalam kota.
Dalam menyejahetarakan warganya, Bang Foke juga bisa diunggulkan antara lain dalam pemberian fasilitas kesehatan gratis dan mudah dari puskesmas hingga RSUD, pemberdayaan masyarakat kota melalui kredit usaha bergilir, serta pendidikan gratis hingga SMP.
(agus wahyudin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar