Mindo Rosalina Manulang tak hadir dalam persidangan. Absennya
terpidana 2,5 tahun bui kasus korupsi Wisma Atlet ini menyebabkan
persidangan dengan terdakwa M Nazaruddin itu tidak bisa menyajikan
konfrontasi pengakuan Rosa dengan Angelina Sondakh. Kalau mengambil tagline
iklan satu produk minuman ringan dengan model iklan almarhum mbah
Marijan, Roso...Roso...maka dalam konteks konfrontasi ini Rosa ternyata
tak rosa (kuat) berjumpa dengan Angelina.
Ketidakhadiran Mindo menyebabkan sidang yang digelar di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (29/2/2012), itu tidak memiliki greget.
Baik hakim, jaksa mapun pengacara Nazaruddin tidak bisa mengkonfrontir
dua pengakuan berbeda mengenai komunikasi lewat Blackberry Messenger
(BBM), terutama menyangkut bahasa-bahasa yang dipakai saat
berkomunikasi, mulai
dari apel (rupiah), Washington (dolar AS), pelumas (rupiah).
Angelina alias Angie sendiri hadir di persidangan itu. Artis yang juga
anggota DPR tersebut datang dengan didampingi adik iparnya, Mudji
Massaid, serta dikawal 5 pria berbadan tegap dan mengenakan safari
hitam. Kepada majelis hakim, Angie mengaku tak pernah berkomunikasi
lewat BBM dengan Rosa.
Sebelumnya, Putri Indonesia 2001 kelahiran Australia, 28 Desember 1977
dan bernama lengkap Angelina Patricia Pingkan Sondakh itu sempat
ditanya hakim soal komunikasi lewat BBM. Tetapi politisi Partai Demokrat
seperti persidangan sebelumnya, lagi-lagi membantah.
Publik sempat dibikin bingung dengan sikap Rosa yang tak nongol
di persidangan. Walau jaksa menyatakan Rosa sakit sehingga tak bisa
hadir, tetapi persepsi yang muncul di tengah publik justru berbeda. Ada
dugaan Rosa tak bernyali gede untuk berhadapan dengan Angie.
Apalagi peristiwa itu berselang dua hari setelah Rosa memecat
Achmad Rifai sebagai kuasa hukumnya. Pemecatan ini ditengarai karena
Rifai melaporkan pengakuan Rosa bahwa ada menteri yang meminta fee
(komisi) 8 persen. Pengakuan di depan Rifai dan Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban (LPSK) itu dilaporkan Rifai ke Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). "Saya hanya menduga ada orang tertentu di
belakang Rosa atas keputusannya ini. Dan ini saya yakin, bukan murni
keputusan Rosa," kata Rifai, Senin (27/2/2012).
Dengan rentetan peristiwa sebelumnya maka publik juga ikut menduga seperti Ahmad Rifai. Bahwa ada orang tertentu yang menekan Rosa agar tak datang di persidangan tersebut. Siapa dia? Ketua besar? Bos besar?
(agus wahyudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar