Seorang karyawati berparas jelita
tersenyum di dinding luar mobil ambulan PT Angkasa Pura I. Dia memangku seorang
bayi. Foto model itu menjadi salah satu daya tarik kendaraan yang merupakan
bagian dari program corporate social responsibility (CSR) Angkasa Pura Airports.
Program bertajuk Ibu-Anak Sehat, Bangsa Kuat
itu merupakan bagian dari bina lingkungan berupa penyediaan pelayanan bergerak
dengan fokus kesehatan ibu dan anak. Program
ini secara resmi dirilis bersamaan dengan puncak peringatan HUT ke-48 PT
Angkasa Pura I.
“Kami menyediakan empat ambulan yang
akan berkeliling ke posyandu di sekitar bandara, untuk memberikan berbagai
pelayanan kesehatan dan pengobatan secara gratis. Kami juga akan menyediakan
makanan dan minuman bergizi untuk ibu dan anak,” jelas Direktur Utama PT
Angkasa Pura I Tommy Soetomo.
Ambulans itu dikirimkan ke Bandara
Juanda, Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Bandara Internasional
Lombok, dan Banadar Adisutjipto, Yogyakarta. Total nilai bantuan adalah sebesar
Rp 1,7 Miliar.
Ambulan dilengkapi dengan tenaga
kesehatan yang terampil dan berkompeten untuk keperluan pelayanan kesehatan
dasar, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, pencegahan dan penanggulangan diare,
serta penanggulangan anemia gizi besi pada wanita usia subur dan pada masa
kehamilan, melahirkan dan nifas.
“Didukung dengan penyediaan
obat-obatan, vaksin dan pemberian makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dan
balita. Jadi masyarakat di sekitar bandara itu, kami harapkan ibu-ibunya
cantik-cantik dan sehat-sehat. Begitu juga bayinya sehat dan diharapkan cerdas-cerdas,” cetus Tommy.
Pengoperasian fasilitas kesehatan
keliling ini bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan 8 tujuan
pembangunan Millenium (Millenium Development Goal’s = MDG’s) sebagai satu paket
tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan pada tahun
2015.
Ada pun sasaran MDG’s ini dua
diantaranya adalah menurunkan kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar, Angka Kematian Anak Balita di Indonesia
masih tinggi yaitu Indonesia menempati peringkat ke-7 di Negara ASEAN sebelum
Kamboja, Laos dan Myanmar dengan angka kematian sebesar 44 per 1000 kelahiran
hidup, dimana targetnya adalah 32 per 1000 kelahiran hidup.
Sedangkan untuk Angka Kematian Ibu di
Indonesia saat ini sendiri mencapai 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup,
dimana target MDG’s untuk Indonesia 102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
menunjukkan masih jauh dari target MDG’s.(aw).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar