Do It Now! Menjadi semacam mantra.
Juga spirit. Diteriakkan berkali-kali dengan lantang oleh ribuan orang saat hari
ulang tahun (ultah) ke-48 PT Angkasa Pura I. Tema sekaligus menjadi tagline
ultah tersebut merupakan ruh dari transformasi bisnis perusahaan yang
dicanangkan oleh direksi dan komisaris, menuju Angkasa Pura Airports yang baru
(New Beginning).
“Yaitu perusahaan yang modern, berkelas dunia, serta memberikan
kesejahteraan bagi pelanggan, karyawan dan seluruh stakeholders. Untuk itu,
seluruh insan Angkasa Pura Airports harus siap sekarang juga untuk memberikan
hasil kerja terbaik,” tegas Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo.
Peringatan ultah yang digelar Kantor
Pusat Angkasa Pura Airports, Kota Baru Bandar Kemayoran, Minggu (26/2/2012) itu
dihadiri oleh direksi, komisaris, pejabat, karyawan dan pensiunan Angkasa Pura
1, beserta keluarga.
Tak hanya bernuansa semangat
korporasi, perayaan dan peringatan ultah juga diisi dengan berbagai acara seperti senam pagi
bersama, unjuk kebolehan paduan suara, tarian, launching pakaian seragam baru,
launching nilai-nilai perusahaan (corporate value), anugerah bandara terbaik, launching
ambulans, penyerahan Hak Paten Inovasi Teknologi Informasi Penerbangan, dan
tentu saja door prize.
PARAMETER CSI
Mengenai transformasi bisnis, mesti terlihat
hasilnya paling lambat pertengahan tahun ini. “Pelayanan kepada pengguna jasa harus meningkat. Peningkatan ini diukur
dengan menggunakan parameter Customer Satisfaction Index (CSI),” ungkap Tommy didampingi Direktur
Operasi dan Teknik Harjoso Tjatur Prijanto, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Robert Daniel
Walono, Direktur Keuangan Gunawan Agus Subrata
dan Direktur Personalia dan Umum Yushan Sayuti.
dan Direktur Personalia dan Umum Yushan Sayuti.
Skala
CSI berada di koridor angka 1 (tidak memuaskan) sampai dengan 5 (memuaskan).
Saat ini, masih rating 3,57 dan ini masih jauh dari memuaskan. Tahun ini 2012, Bandara
Makassar, Surabaya dan Denpasar di-rating
oleh international body yang otoritatif yakni airport council international (ACI).
Transformasi
bisnis juga bebasis kepada fakta bahwa di banyak bandara international,
parameter ukuran keberhasilan yang lain adalah seberapa mampu menghasilkan pendapatan non aero. Setidaknya ada 2
(dua) main revenue stream untuk bandara, yakni aero (seperti charges
atau jasa pendaratan, pemanudan, parkir pesawat, over flying) dan non aero
(semisal food and beverage, space rental, advertising dsb).
“Saat
ini, pencapaian perusahaan adalah sekitar 23%, sedangkan praktik bandara kelas
dunia ada di kisaran 40% bahkan ada yang mencapai 60%. Secara bergurau dapat
dikatakan bahwa pendapatan yang diperoleh “dari langit” tidak perlu keluar keringat untuk
memperolehnya,” jelas Tommy yang juga didampingi Corporate Secretary Miduk
Situmorang dan Manajer Humas Merfin.
Selain
itu, transformasi bisnis lainnya adalah perhatian terhadap kontribusi ekonomi
dan lingkungan. Bandara adalah bagian infrastruktur penting pergerakan orang
dan barang. Semakin baik kualitas pelayanan banadara, secara linier akan
membawa kontribusi ekonomi anatara lain karena lancarnya supply chain.
Di
samping itu karena bandara juga memberi sumbangan atas kebisingan, panas,
polusi, maka pemeliharaan lingkungan hidup adalah juga perhatian utama
manajemen.
LANDLORD
Tommy
menegaskan tanpa harus menggelar transformasi bisnis, sebenarnya PT Angkasa
Pura I bisa tetap meraih untuk pendapatan dan keuntungan berlimpah. Tidak perlu
ada aksi korporasi, pasti untung. Tak perlu investasi, uang datang sendiri. Cukup
berlaku sebagai tuan tanah (landlord) maka perusahaan tetap berjalan.
“Tetapi
dampaknya pelayanan dikorbankan, dan dalam jangka panjang membahayakan
eksistensi PT Angkasa Pura I. Contohnya, kalau kami nggak investasi dengan
terus mendidik dan melatih pegawai (human capital), lama-lama perusahaan ini
kesulitan tenaga ahli. Begitu juga kalau kami tak menggenjot pelayanan, maka
ujung-ujungnya menjadi bahan sumpah serapah konsumen. Mereka sudah bayar,
tetapi pelayanannya begitu buruk. Paradigma buruk ini harus dibuang,” jelasnya.
Karena
itu, manajemen PT Angkasa Pura I justru memberikan prioritas utama dan pertama
kepada meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada konsumen yakni
airlines, penumpang, konsesioner dan pelanggan kargo. “Ini berbasis kepada
pemahaman bahwa kalau pelayanannya terus dibagusin, pertumbuhan kinerja
perusahaan naik, laba juga pasti naik,”
ujarnya.
INVESTASI
& KINERJA KEUANGAN
Peningkatan pelayanan itu itu, dia
mengungkapkan sejak tahun 20122 hingga tahun 2013, dianggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp6
triliun. Investasi itu antara lain untuk program
akselerasi pembangunan terminal di bandara di Denpasar, Balikpapan dan Terminal
2 Surabaya, dengan total investasi sekitar Rp 4,6 triliun. Selain itu, pada tahun
2012 dimulai juga pengembangan terminal di bandara di Semarang dan Banjarmasin
dengan investasi sekitar Rp 1 triliun.
Pengembangan terminal-terminal dan
fokus terhadap pengembangan layanan, termasuk di dalamnya pelatihan dan
pendidikan SDM, sehingga belanja operasional meningkat tersebut berisiko target
laba tahun ini menurun.
Target laba sebelum pajak tahun 2012
ini menjadi hanya Rp541 miliar. Padahal tahun 2011 meraih sebesar Rp655 miliar atau
meningkat 17,06 persen dibandingkan tahun 2010. Berdasarkan laporan keuangan
unaudited 2011, PT Angkasa Pura I mencatat pendapatan Rp3 triliun atau naik
23,37 persen dibandingkan tahun
sebelumnya Rp 2,47 triliun.
Dari sisi pendapatan pada tahun ini,
perseroan menargetkan tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp3,6 triliun dari
pendapatan yang diperoleh pada tahun lalu sebesar Rp3 triliun. Sementara, untuk
target traffic penumpang
di 2012 bisa mencapai 59 juta penumpang dari tahun lalu yang sebesar 56 juta
penumpang.
TRAFFIC PENUMPANG
Tahun 2011, dari 13 bandara yang
dikelola PT Angkasa Pura I mencatat pertumbuhan traffic penumpang rata-rata
13,84% dibanding dengan tahun 2010 atau meningkat dari 49,2 juta penumpang
menjadi 56,0 Juta penumpang.
Jumlah traffic penumpang 3 bandara
tertinggi meningkat masing-masing dicatat oleh Bandara Juanda Surabaya, yakni
13,8 Juta penumpang, Bandara Ngurah Rai Denpasar 12,7 Juta dan Bandara
Hasanudin Makassar 7,4 Juta. Sedangkan secara persentase, pertumbuhan tertinggi
masing-masing dicatat oleh Bandara Adisumarmo Solo 22,69%, Bandara Ahmad Yani
Semarang 19,74% dan Selaparang Lombok 16,52%.
KONTRIBUSI KE PEMERINTAH
Mengenai kontribusi kepada pemerintah,
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I Gunawan Agus Subrata mengemukakan tahun
2011 disetor pajak Rp337 miliar. Angka itu akan semakin gemuk kalau ditambah
dengan deviden yang ketentuannya 30 persen dari laba.
Dalam konteks corporate social
responsibilty, dia mengutarakan untuk tahun ini ditargetkan penyaluran bina
lingkungan melalui mekanisme BUMN peduli Rp4,278 miliar dan lewat skema
pembinaan Rp11,506 miliar sehingga total Rp15,784 miliar. Sedangkan penyaluran
bantuan untuk usaha kecil berupa pinjaman Rp24,975 miliar dan hibah Rp4,035
miliar atau total Rp29,010 miliar.(agus wahyudin).
Geber Human Capital
& Anak Perusahaan
Mengejar
ketertinggalan dalam banyak hal, terutama SDM (human capital), digelar antara
lain melalui kerjasama dengan pemain kelas dunia adalah jawaban yang dapat mengakselerasi hal tersebut.
Direktur
Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengemukakan pihaknya mengikat kerjasama
dengan pemain terbaik nomor 1 di dunia selama 6 tahun berturut-turut, yakni
Incheon Airport Korea Selatan dan GVK dari India pengelola airport di Mimbai
(terbaik no 2 di kelasnya pada 2009) dan Bangaluru.
“Kami
telah mengirim 30 senior officer
untuk memperoleh Airport Management
Program di Incheon. Demikian pula kerjasama dalam pengembangan sektor
komersial di Denpasar bersama GVK dan Incheon untuk Surabaya. Selain target
adanya transfer of knowledge, juga peserta akan experiencing langsung dengan praktek
operasi berstandar kelas dunia,” jelasnya.
ANAK PERUSAHAAN
Dia
mengutarakan PT Angkasa Pura I juga merespon diundangkannya UU No. 1/2009 tentang
Penerbangan, yang memisahkan air traffic
control (ATC) dari perusahaan. Dari segi bisnis, regulasi ini akan mengurangi setidaknya 30% sesuai dari revenue. Di sisi lain, operational cost sesuai dengan standard dan bersifat mandatory tetap akan tinggi. Bagaimana
mengatasinya?
Karena
itu, PT Angkasa Pura I membentuk anak-anak perusahaan yang di harapkan dapat
mengggantikan pendapatan yang hilang. RUPS telah menyetujui pembentukan
anak-anak perusahaan yakni, airport
hotels, property, support dan logistic.
Menyertai
pembentukan anak-anak perusahaan, manajemen juga melakukan strategi merekrut
tenaga muda professional dari luar perusahaan serta melakukan kerjasama dengan
para pemain yang berkelas di bidangnya.
Fresh Blood ini kami anggap penting dan terbukti dapat menciptakan suatu
chemistry baru. Para pengelola perusahaan adalah kombinasi dari professional
baru dari luar, senior officer dan
lapis kedua para officer muda.
Semacam proses regenerasi manajerial yang berlangsung natural.
Dengan
potensi bisnis yang ada di sekitar airport, yang selama ini belum secara
seungguh-sungguh ditekuni, prospek anak-anak perusahaan nampaknya cukup cerah.
Kami membayangkan AP1 akan seperti matahari dengan anak-anak perusahaaan
sebagai planet-planet yang mengitarinya.(aw).
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut