BEKASI -- Kepala Suku Besar Asmat, Sinansius Kayimter, mengingatkan seluruh komponen bangsa Indonesia bahwa Papua merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Papua akan tetap menjadi bagian dari Indonesia hingga kiamat nanti," tegas Sinansius ketika bersama pemuka agama Islam Papua Ustadz Fadlan Garamathan berdiskusi dengan Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Cibitung, Bekasi, Sugihardjo, Rabu (22/3) sore.
Sinansius yang kini memiliki nama Islam, Umar Abdullah Kayimster tersebut persoalan integrasi Papua sudah final. Jangan diganggu-ganggu lagi. Karena itu, seluruh komponen bangsa, khususnya putera-puteri Papua, termasuk Papua Barat, semestinya hanya fokus kepada pembangunan, termasuk bidang pendidikan untuk mencerdaskan generasi muda disana.
Hal senada dikemukakan Ustadz Fadlan. Dia mensinyalir berat bahwa persoalan integrasi digugat dan konflik sering pecah, hanya dilatarbelakangi oleh kepentingan politik. Gugatan dan konflik itu sengaja diciptakan untuk kepentingan elit politik tertentu, termasuk kepentingan politik asing.
"Kita perhatikan elit politiknya kaya-kaya, sedangkan umumnya rakyat Indonesia yang berada di Papua justru terbelenggu oleh kemiskinan dan keterbelakangan dalam berbagai hal," cetus Fadlan.
RIBUAN ANAK
Karena itu, dia menuturkan bersama organisasi AFKN justru giat membangun generasi muda, terutama dalam hal pendidikan. Sudah ribuan anak-anak muda Papua dikirim ke seluruh daerah di Indonesia untuk bersekolah dan kuliah.
"Kami juga mendidik mereka untuk tidak terprovokasi ke dalam konflik. Kami didik mereka agar fokus kepada pendidikan yang menjadi modal besar bagi mereka untuk membangun masa depan, termasuk masa depan generasi-generasi muda selanjutnya," ungkap Fadlan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar