Minggu, 04 Maret 2012

SDM Transportasi Terus Digeber


MENGGEBER produksi tenaga-tenaga ahli dan profesional transportasi menjadi program berkesinambungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP SDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Percepatan produksi itu selain bagian dari memasok kebutuhan di dalam negeri, juga luar negeri.

Kepala BPSDM Kemenhub Capt. Bobby R. Mamahit  mengemukakan saat ini lembaga pendidikan di bawah BPSDM rata-rata setahun memproduksi 1.000  pelaut, 100 penerbang, 300 teknisi pesawat udara, 100 petugas kontrol lalu lintas udara (ATC), dan 100 SDM transportasi darat.
Karena itu, diprogramkan produksi  tahun 2014 rata-rata setahun 3.000 pelaut, 400 penerbang, 800 teknisi pesawat udara 200 ATC, serta 150 SDM transportasi darat. Program percepatan melalui pengembangan kapasitas lembaga pendidikan eksisting dan membangun lembaga pendidikan lain itu masih jauh dari kebutuhan secara keseluruhan.
Kebutuhan SDM sampai tahun 2014 di dalam negeri saja di sektor penerbangan sebanyak 7.500 teknisi pesawat udara, 4.000 penerbang dan 1.000 ATC. Sedangkan di sektor pelayaran sebanyak 43.806 Pelaut (18.774 perwira laut dan 25.032 rating). Untuk kebutuhan  SDM dinas perhubungan terlihat dari data hanya  17,55% (4.363 orang) memiliki kompetensi dari sekitar 26.000 pegawai.
“Kebutuhan tenaga ahli itu  untuk dalam negeri seiringan dengan peningkatan demand transportasi 2 kali pertumbuhan ekonomi. Dinamika tinggi dalam konteks transportasi tersebut selain karena adanya pemekaran wilayah dan otonomi daerah, juga tingginya pertumbuhan ekspansi swasta dalam bisnis transportasi seiringan dengan dibukanya kesempatan berusaha di bidang transportasi seperti diamanatkan dalam paket undang-undang sektor transportasi,” jelas Capt. Bobby R. Mamahit.
KEBUTUHAN DUNIA
Untuk skala internasional, dia mengemukakan dunia kekurangan 40.000 tenaga teknisi pesawat udara pada tahun 2013, 42.000 SDM di bidang penerbangan pada tahun 2020, 83.900 perwira pelaut tahun 2012. Besarnya kebutuhan tenaga itu seiring terus meningkatnya armada laut dan udara dunia, begitu juga pelabuhan dan bandara.
"Pemerintah bekerja keras  untuk memenuhi kebutuhan SDM di dalam maupun luar negeri. Tapi, kami utamakan kebutuhan di dalam negeri melalui peningkatan kapasitas dan memperbanyak lokasi diklat. Saat ini, kami juga sudah membuka BP2IP paling modem di Surabaya, Jawa Timur. Kami baru saja mengoperasikan lembaga diklat di Aceh dan Papua, sehingga lembaga diklat kita tersebar dari Sabang hingga Merauke," ungkapnya.
Menurut Bobby, BP2IP Surabaya akan mencetak tenaga pelaut tingkat perwira dan dasar. Lembaga yang baru saja dioperasikan ini memiliki fasilitas cukup lengkap, di antaranya simulator untuk kapal tanker, kapal petikemas, dan berbagai kapal curah, termasuk juga kapal pesiar.
MASKAPAI ASING
Sebagian lulusan lembaga diklat di bawah BPSDM Kementerian Perhubungan memilih bekerja di maskapai asing. Gaji lebih besar, fasilitas dan berbagai jaminan kerja memadai di perusahaan transportasi asing menjadi salah satu pertimbangan utama.
 Pada satu sisi, realita itu menjadi bagian dari wajah atau citra bagus TKI, yang selama ini identik bekerja di sektor informal. Mereka menyumbangkan devisa teramat besar. Untuk pelaut saja, setahun memberikan sekitar Rp17 triliun. Bila digabung dengan dengan tenaga transportasi udara, maka lebih besar lagi devisa yang masuk ke negara.
Namun pada sisi lain, derasnya permintaan dari maskapai kelas dunia terhadap lulusan diklat di bawah BPSDM Perhubungan berbanding lurus dengan tingginya minat bekerja di luar negeri, menyebabkan merosotnya pasokan tenaga andal dan profesional di dalam negeri.
Maskapai nasional kesulitan mendapatkan tenaga lulusan BPSDM, sehingga mereka berusaha memberikan tawaran menarik untuk menjaring SDM tersebut. Begitu juga BPSDM mesti bekerja keras memenuhi kebutuhan tenaga instruktur.
 “Kami mencoba menghidupkan kembali ikatan dinas melalui sejumlah program atau memberikan peluang lebih besar untuk menjadi PNS di Kementerian Perhubungan. Namun upaya ini mesti menghadapi fakta adanya moratorium penerimaan PNS,” cetusnya. 
LEMBAGA PENDIDIKAN
BPSDM Perhubungan memiliki pusat pengembangan  perhubungan darat di STTD Bekasi, membawahi BP2TD Tegal, BP2TD Bali, dan BP2TD Palembang. Saat ini sedang dibangun BP2TD Makassar, Kalimantan, Manokwari, Akademi KA, Madiun.
Pusat pengembangan SDM perhubungan laut di STIP Jakarta, membawahi BP3IP Jakarta, BP2TL Jakarta, BP2IP Tangerang, PIP Semarang, PIP Makassar, BP2IP Surabaya, BP2IP Barombong, dan BP2IP Sorong. Sedang dibangun NP2IP NAD, Riau, Sumbar, Sulut, NTB, Kalimantan, Maluku, SMK Pelayaran Jatim, BP2TL Sulsel dan Bali
Pusat pengembangan SDM perhubungan udara di STPI Curug, membawahi  ATKP Medan, ATKP Surabaya, ATKP Makassar, BP2Pnb Palembang dan BP2Pnb Jayapura. Sedang dibangun dan direncanakan UPT Diklat Penerbangan di Papua Barat dan Sumenep, BP2TU Tangerang, serta SMK Penerbangan Tangerang.
Pusat pengembangan aparatur perhubungan di Bogor. Rencana dibangun Pusat Pengembangan Karakter Aparatur Perhubungan, serta UPT Pengembangan Aparatur Perhubungan di Bali dan Sulsel.(agus wahyudin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar