”Penempatan personel pengamanan di bandara dalam jumlah besar ini merupakan agenda pemerintah untuk mengamankan bandara sebagai objek vital. Tujuannya untuk mengantisipasi dan meminimalisasi dampak dari aksi demonstrasi terhadap operasional bandara,” ungkap Corporate Secretary Angkasa Pura II, RP Hari Cahyono dalam siaran persnya, Senin (26/3).
Peningkatan kesiagaan tersebut merupakan langkah antisipasi proaktif untuk menjaga agar pelayanan terhadap pengguna jasa angkutan udara. ”Karena menurut informasi yang berkembang, bandara akan dijadikan salah satu target pelaksanaan aksi para demonstran untuk menyampaikan aspirasinya,” paparnya.
Sehubungan dengan rencana aksi tersebut pula, Hari Cahyono mengimbau agar calon penumpang pesawat udara dapat berangkat lebih awal dari rumah menuju bandara. Hal tersebut untuk mengantisipasi jika ada akses menuju bandara yang terdampak oleh aksi demonstrasi. ”Kami berharap aksi demonstrasi dapat dilakukan secara damai dan tertib sehingga tidak memberikan dampak buruk terhadap operasional bandara dan merugikan para pengguna jasa angkutan udara,” tandasnya.
Sesuai arahan direksi, dia mengutarakan peningkatan kesiagaan tidak hanya difokuskan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saja. ”Pak Dirut (Direktur Utama Tri S Sunoko) telah menginstruksikan seluruh General Manager yang ada di 12 kantor cabang untuk melakukan tindakan antisipasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu dengan membantu para personel gabungan TNI dan Polri dalam menjalankan tugasnya,” jelasnya.
Pengamanan Bandara Soekarno-Hatta
Dari total 12 bandara yang dikelola Angkasa Pura II, penetrasi peningkatan kesiagaan dan keamanan terbesar yang dilakukan pemerintah ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. ”Kami sudah berkoordinasi dengan Kodam Jaya dan Polres Bandara. Pagi hari tadi (26/3), ribuan personel gabungan TNI dan Polri telah melakukan show force. Personel keamanan yang kami miliki juga turut dilibatkan,” imbuh Senior General Manager PT Angkasa Pura II cabang Bandara Soekarno-Hatta, Sudaryanto.
Jumlah personel keamanan gabungan yang diturunkan pemerintah di kawasan Bandara Soekarno Hatta mencapai lebih dari 1.000 personel. Pasukan gabungan tersebut tersebut tediri dari dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) personel TNI AD, empat kompi personel Paskhas AU, tiga SSK Brimob Polda Metro Jaya, satu SSK Sabhara Polda Metro Jaya berikut Polantas dan Pasukan Patroli Sepeda Motor (Patmor).
”Peningkatan Terkait peningkatan kesiagaan di Bandara Soekarno-Hatta yang diisukan akan ditutup oleh demonstran, Hari menyebutkan, manajemen Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan koordinasi dengan instansi-instansi seperti untuk melakukan penambahan personel.
Para personel gabungan ini disebar di titik-titik strategis untuk memperkuat personel keamanan bandara yang memang sudah ada sebelumnya
”Jadi, kalau ditotal secara keseluruhan, jumlah personel gabungan TNI/Polri serta aparat keamanan bandara, jumlahnya ada sekitar dua ribuan personel. Seluruh petugas akan bersiaga sepanjang aksi demonstrasi berlangsung,” papar Sudaryanto.
12 Bandara
Perusahaan milik negara PT Angkasa Pura II mengelola sebanyak dua belas bandara utama di kawasan Barat Indonesia. Bandara-bandara tersebut adalah Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).
Selain itu, , Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang). Manajemen PT Angkasa Pura II juga melayani jasa pengaturan lalu lintas udara untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta.(agus wahyudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar