Senin, 05 Maret 2012

Ubed Baedowi 10 Kali Gagal Tes Kepala Sekolah di Kabupaten Bekasi


MENGABDI menjadi guru PNS sudah dilakoni Ubed Baedowi sejak tahun 1982. Dengan sepenuh hati, pengajar bertitel sarjana teknik (ST) dan magister management (MM) mentransformasi ilmu dan pengetahuan kepada anak didik.

        Seiringan dengan perjalanan waktu maka golongan dan pangkatnya meningkat. Karena itu, dia direkomendasikan untuk  menjadi kepala sekolah. Tuntutan untuk ‘naik kelas’ itu dicoba diperjuangkannya.
        Ternyata perjuangan itu bukan persoalan gampang. Banyak faktor di luar teknis dan administratif yang menghadang. Walhasil, sejak tahun 1998 mengikuti 10 kali tes, tak satupun membuahkan hasil. Jabatan kepala sekolah tak diraih. Justru disalip oleh guru-guru tergolong juniornya.
        “Saya nyaris putus asa. Tetapi saya yakin Allah SWT bersama-sama orang-orang yang sabar. Karena itu, saya tetap bersabar,” ujar Ubed, Minggu. Kesabarannya itu tampak dari tetap bergairahnya pria itu mengajar siswa di SMPN 4 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
BERBUAH MANIS
        Kesabaran itu berbuah manis. Setelah mengikuti tes ke-11, dia termasuk kepala sekolah yang diangkat oleh Bupati Sa’dudin melalui surat keputusan tertanggal 13 Maret 2011.  Dia menjadi kepala SMPN 1 Atap Cabangbungin, Jl. Pulo Gandang, Desa Sindangsari., Kecamatan Cabangbungin.
        “Saya bersyukur kepada ALLAH Swt. Saya juga amat berterimakasih kepada Pak Bupati, yang telah mengangkat saya. Saya menjadi kepala sekolah tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Tak ada uang sogok. Di era Pak Sa’dudin menjadi bupati, kebenaran untuk orang kecil seperti saya bisa terwujud,” cetusnya.
Dia berharap Sa’dudin dapat melanjutkan perjuangan membela rakyat kecil. “Biar paripurna perjuangannya. Kami mendoakan semoga Allah Swt menjaga dan melindungi Pak Bupati Pak Sa’dudin,” ujarnya.(agus wahyudin).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar