Kamis, 01 Maret 2012

Gapura Angkasa Siap Kelola Bandara


TAK sekadar greget, PT Gapura Angkasa juga secara cerdas dan cepat menangkap dinamika regulasi dan peluang bisnis. Anak perusahaan koalisi tiga BUMN ini bersiap-siap melebarkan sayap bisnis untuk mengelola bandar udara (bandara).

        Sebelumnya, BUMN tersebut menangani pelayanan jasa bandara berupa bisnis kargo, segala urusan ground handling di sebagian besar bandara di Indonesia. Termasuk di antaranya menyiapkan garbarata yakni belalai yang menghubungkan terminal penumpang dengan pesawat. Juga layanan penumpang, keamanan, pemeliharaan pesawat, dan sebagainya.
        “Karena pelayanan jasa bandara merupakan visi dan misi perusahaan, maka kami juga akan mengelola bandara,” jelas Direktur Utama PT Gapura Angkasa, A. Soebagyo, saat ditemui di kantornya di Gedung Dapendra Jalan Angkasa, Blok B - 12, Kav. 8,  Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.
        Ekspansi bisnis seperti diutarakan Soebagyo memang mengejutkan. Soalnya, PT Gapura Angkasa merupakan perusahaan patungan antara PT Garuda Indonesia dengan dua BUMN pengelola bandara yakni PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.
        Tetapi Soebagyo menyatakan pemilik saham yakni PT Angkasa Pura I dan II mendukung betul ekspansi bisnis tersebut. Apalagi, dia menegaskan pengembangan bisnis itu berbasis kepada terbukanya pengelolaan bandara seperti ditegaskan Undang-undang No.1 Tahun 1999.
DAERAH TAWARKAN
        Rencana bisnis pengelolaan bandara tersebut bukan mimpi. Ternyata dua kepala daerah sudah menawarkan kepada PT Gapura Angkasa untuk mengelola bandara sehingga menjadi komersial dan menguntungkan bagi daerah serta perusahaan.
 Begitu juga, dari Ditjen Perhubungan Udara yang mengelola bandara tersebut sudah memberikan sinyal kepada PT Gapura Angkasa untuk mengelola. Pelepasan pengelolaan ini karena pemerintah hanya berwenang dalam hal pengelolaan air traffic control, sedangkan aspek komersial bandara diserahkan kepada perusahaan.
 “Di Maluku dan Papua, banyak sekali bandara kecil yang bisa dikelola secara besar. Kami memiliki pengalaman, kompetensi, serta sumberdaya mumpuni dalam hal pengelolaan bandara. Pelayanan kami tak hanya prima tetapi juga world class. Jadi ini tinggal masalah waktu yang tepat saja masuk ke bisnis pengelolaan bandara,” cetus Soebagyo.
RA & GROUND HANDLING
Dia mengingatkan bahwa PT Gapura Angkasa juga sudah berpengalaman sebagai regulated agent  atau agen inspeksi. Dengan fungsi tersebut, PT Gapura Angkasa memiliki kewenangan untuk memeriksa barang kargo di gudang bandara, termasuk di Bandara Soekarno - Hatta.
Menyinggung pelayanan jasa ground handling, dia mengungkapkan telah hadir di 24 bandara di seluruh Indonesia dengan lebih dari dari 5.000 karyawan. “Rencananya dalam dua tahun ke depan, Gapura Angkasa akan membuka cabang di luar negeri."
Dalam konteks dua bisnis itu, Soebagyo menuturkan banyak perusahaan swasta yang mengajak bekerjasama. “Mereka mengetahui betul bahwa kami kompeten serta berpengalaman dalam bisnis ground handling dan RA,” tuturnya sambil senyum.(agus wahyudin).

Usai ISAGO, sabet penghargaan
Malaysian Airlines dan Silk Air
PT Gapura Angkasa berdiri pada tahun 1998, bergerak dalam bidang usaha penyediaan jasa ground handling pesawat udara dengan komposisi pemegang saham PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II masing-masing sebesar 31, 25%, serta Garuda Indonesia sebesar 37,60%.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), 21 Desember 2010, perusahaan ini digawangi  Direktur Utama  A. Soebagyo,  Direktur Operasi  Heru Legowo, Direktur Personalia Marco D. Umbas, Direktur Keuangan Hariyanto, dan Direktur Pemasaran Tharian
Sedangkan di dewan komisaris, Elisa Lumbantoruan menjadi komisaris utama, didampingi komisaris Haryoso Tjatur dan Rinaldo J. Aziz, serta komisaris independent  Edie Haryoto
Sudah 13 tahun melayani pelanggan, PT Gapura Angkasa menjadi perusahaan  semakin kokoh dan solid.  Buktinya, meraih penghargaan dari beberapa pelanggan, lembaga sertifikasi internasional dan pemerintah.  Penghargaan The IATA Safety Audit Ground Operations (ISAGO), SNI Award tahun 2009 dan 2010 serta 15 penghargaan dari Kementerian Perhubungan yang merupakan pengakuan atas kualitas kinerja yang baik dan konsisten.
The Air Transport Association (IATA) mengeluarkan sertifikat ISAGO kepada 65 perusahaan di dunia. Gapura Angkasa Bandara Ngurah Rai menjadi salah satu operator ground handling yang menyabet ISAGO. Sertifikat kepada perusahaan yang memiliki tingkat keamanan (safety) tinggi itu  diserahkan pada 12 Agustus 2010.
Sertifikat ISAGO menjadi bukti kredibilitas dan tingkat keamanan perusahaan ground handling . “Setelah kita mengantongi ISAGO persoalan berikutnya adalah mempertahankan sertifikasi ISAGO,” cetus A. Soebagyo.
Tiap 2 tahun, IATA melakukan penilaian kembali terhadap perusahaan.  Gapura Angkasa menargetkan seluruh ground handling di 23 bandara bersertifikat ISAGO.
MALAYSIA, KOREA & SINGAPURA
Pada 28 Februari 2011 maskapai penerbangan Malaysia Airlines memberikan penghargaan kepada PT Gapura Angkasa wilayah Juanda, Surabaya, Jawa Timur, sebagai The Best Ground Handler. Penghargaan itu diserahkan ke General Manager Gapura Angkasa wilayah Surabaya, Padang Baskoro.
Selain penghargaan jasa pelayanan bandara terbaik secara umum, dalam acara yang digelar di kantor Malaysia Airlines di Sepang, Malaysia, tersebut juga diberikan penghargaan kepada mitra Malaysia Airlines per wilayah. Untuk wilayah Asean, penghargaan diraih I Wayan Palguna Warsa, dari Gapura Angkasa Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Bertempat di Sheraton Hotel Bandara, pada 25 Maret 2010, Korean cargo Air melalui Mr. Choe Jae Kyung selaku Area Manager Korean Air Indonesia menyerahkan plakat penghargaan ( award of excellence) kepada Direktur Utama PT Gapura Angkasa Bapak Soebagyo.
Plakat penghargaan tersebut diberikan untuk pelayanan dan penanganan pesawat Freighter dan Cargo (Freighter and Cargo Handling Services) selama tahun 2009 yang telah dilakukan dengan prima oleh Gapura Angkasa.
Gapura Angkasa semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu penyedia jasa ground handling terbaik di Indonesia. Silk Air memberikan penghargaan kepada Gapura Angkasa cabang Bandara Selaparang, Mataram, dalam acara yang digelar Kamis, 1 Oktober 2009, di Sheraton Resort  Senggigi, Lombok.
 Apresiasi The Best Ground Handling of 2008 dari perusahaan penerbangan Singapura itu diserahkan langsung oleh Senior Manager Operation Silk Air Singapore, Mr. Goh Boon Hwe kepada General Manager Gapura Angkasa Selaparang,  Edwin Setyo Wibowo.(agus wahyudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar